Tangerang, aksaraharian.com – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menegaskan kesiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk memperluas layanan perlindungan bagi korban tindak kekerasan, khususnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal tersebut disampaikan Wabup Intan saat membuka kegiatan Dialog Lintas Sektor bertajuk “Potret Suram Dalam Kekerasan Rumah Tangga: Apa Langkah Kita” yang digelar di Gedung Serbaguna Kecamatan Tigaraksa, Kamis (6/11/2025).
“Kami siap memperkuat layanan pelaporan, pendampingan psikologis, dan bantuan hukum bagi korban kekerasan,” tegas Wabup Intan.
Dialog ini merupakan kerja sama antara Lembaga Ruang Aman dan Lentera Perempuan, dengan tujuan memperkuat koordinasi dan edukasi publik terkait pencegahan dan penanganan KDRT.
Wabup Intan menjelaskan, Pemkab Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) tengah merencanakan pembangunan Rumah Aman dan Trauma Healing Center pada tahun 2026. Dua fasilitas ini akan menjadi ruang aman bagi perempuan dan anak korban kekerasan untuk pulih secara fisik maupun psikis.
“KDRT bukan hanya isu personal, tapi persoalan sosial yang harus ditangani bersama. Edukasi dan perlindungan sejak dini di tingkat keluarga dan masyarakat sangat penting. Kita tidak bisa membiarkan korban berjalan sendirian,” imbuhnya.
Wabup Intan juga mengajak semua pihak untuk membangun kebersamaan dan kepedulian dalam mencegah serta menanggulangi KDRT. “Bijaklah dalam mengambil keputusan. Jangan takut melapor, karena hukum ada untuk melindungi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, Dr. Afrillianna Purba, menegaskan bahwa KDRT dapat terjadi pada siapa saja, termasuk laki-laki yang sering enggan melapor. Pihaknya mendorong korban untuk berani mencari bantuan.
“Jalin komunikasi yang baik dalam keluarga. Jangan jadikan emosi sebagai alasan untuk melukai pasangan. Jika terjadi kekerasan, laporkan. Kami siap mendampingi,” ujarnya pada sesi doorstop.
Acara ini turut dihadiri unsur Forkopimda, Ketua Pengadilan Agama Tangerang, perwakilan Polresta Tangerang, organisasi perempuan, hingga tokoh masyarakat.
Dengan langkah ini, Pemkab Tangerang berharap tercipta kolaborasi yang kuat demi mewujudkan kabupaten yang aman, peduli, dan bebas kekerasan.
Red













