Example floating
Example floating
Daearah

Bupati Tangerang Lantik Pengurus DKKT, Dorong Seni Budaya Jadi Identitas Daerah

41
×

Bupati Tangerang Lantik Pengurus DKKT, Dorong Seni Budaya Jadi Identitas Daerah

Sebarkan artikel ini

TANGERANG,aksaraharian.com– Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, resmi melantik Pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Tangerang (DKKT) periode 2025–2030 di Gedung Serba Guna (GSG) Tigaraksa, Rabu (1/10/2025).

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya seni dan budaya sebagai identitas serta perekat kehidupan masyarakat.

“Seni adalah hasil kreasi yang sarat nilai keindahan. Baik seni rupa, musik, bela diri maupun seni pertunjukan, semuanya merupakan bagian dari jati diri yang harus kita lestarikan,” ucap Maesyal Rasyid.

Ia berharap DKKT menjadi wadah seniman dan budayawan untuk terus berkarya serta berinovasi, sehingga mampu melahirkan prestasi yang membanggakan daerah hingga kancah internasional.

“Kami ingin Dewan Kesenian menjadi penggerak lahirnya karya yang mampu mengangkat nama Tangerang di kancah yang lebih luas,” tambahnya.

Bupati juga mendorong pengurus DKKT untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat dalam membangun ekosistem seni budaya.

“Dengan semangat kebersamaan, mari kita jadikan seni budaya sebagai kebanggaan Kabupaten Tangerang,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DKKT terpilih Hj. Aida Ubaidah menyebut pelantikan ini sebagai momentum awal memperkuat sinergi dengan berbagai pihak.

“Setelah pelantikan ini, kami akan segera berkolaborasi demi kemajuan Tangerang. Harapan saya, kesenian Tangerang bisa go international,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, DKKT berencana menggelar rapat kerja yang akan melibatkan 11 komite baru untuk merumuskan program strategis ke depan.

Aida juga menekankan pentingnya peran seniman lokal dalam setiap kegiatan pemerintah daerah.

“Setiap ada event, kesenian Tangerang harus tampil sebagai tuan rumah. Kita harus memberdayakan seniman lokal, ke depan, DKKT menargetkan lahirnya karya-karya khas Tangerang yang inovatif sekaligus menjadi identitas budaya daerah,” Tutupnya.

 

Die

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *