Tangerang, aksaraharian.com — Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menginstruksikan seluruh camat, kepala Puskesmas, kepala desa, lurah hingga RT/RW untuk segera melakukan pendataan menyeluruh terhadap balita yang mengalami masalah gizi di wilayah masing-masing. Instruksi tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Diseminasi Hasil Surveilans Gizi di Aula Pendopo Bupati Tangerang, Selasa (16/1/2025).
Bupati menegaskan bahwa data balita harus terkumpul dan sudah siap di Puskesmas paling lambat 2 Januari 2025. Pendataan diminta dilakukan secara cepat dan akurat dengan melibatkan seluruh unsur kewilayahan.
“Saya minta bantuan camat, kepala desa, RT/RW, Puskesmas dan kader untuk bersama-sama segera mengumpulkan data balita. Data ini sangat penting sebagai dasar penentuan langkah intervensi selanjutnya,” ujar Maesyal Rasyid.
Menurutnya, validitas data menjadi kunci utama dalam menentukan penanganan balita gizi kurang dan pencegahan stunting secara tepat sasaran. Data tersebut nantinya akan dipilah untuk menentukan balita yang cukup mendapatkan pelayanan rutin serta balita yang memerlukan penanganan khusus.
“Tujuannya agar kita mendapatkan data balita gizi kurang secara valid, kemudian dipilah mana yang perlu pelayanan rutin dan mana yang harus ditangani secara khusus dalam upaya pencegahan stunting,” jelasnya.
Bupati menambahkan, penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan perangkat daerah, tetapi harus melibatkan berbagai elemen masyarakat. Peran PKK, Dharma Wanita, pihak swasta, serta komunitas masyarakat dinilai sangat penting dalam percepatan penurunan angka stunting.
“Penanganan stunting tidak hanya melibatkan sekitar 12 OPD seperti sebelumnya. PKK, Dharma Wanita, swasta dan elemen masyarakat lainnya harus terus ditingkatkan peran sertanya sesuai dengan peraturan perundangan yang baru,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengapresiasi kinerja seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tangerang. Ia menyebutkan, angka stunting berhasil diturunkan sebesar 2,4 persen.
“Terima kasih kepada Dinas Kesehatan, OPD terkait, camat, kepala Puskesmas dan seluruh pihak atas upaya yang telah dilakukan. Tingkatkan terus pelayanan kepada masyarakat agar stunting dan penyakit lainnya dapat terus ditekan,” ucapnya.
Selain itu, Bupati mengimbau seluruh camat, kepala Puskesmas dan pimpinan OPD untuk tetap siaga melayani masyarakat menjelang dan pasca Natal dan Tahun Baru.
“Saya minta camat dan pimpinan Puskesmas tetap berada di wilayah masing-masing menjelang Natal dan Tahun Baru untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, mengatakan bahwa penanganan dan penanggulangan stunting dilakukan secara terpadu dan kolaboratif lintas sektor.
“Pemeriksaan rutin dilakukan oleh Puskesmas. Intervensi berdasarkan risiko balita ditangani oleh Dinas Kesehatan, sementara intervensi spesifik seperti Pemberian Makanan Tambahan dilakukan melalui PKK dan kader kesehatan ibu dan anak,” jelasnya.
Ia menambahkan, balita berisiko stunting ditangani secara kolaboratif dengan komando dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), melibatkan PKK, camat, dan pihak terkait lainnya.
“Intervensi sensitif difokuskan pada perbaikan sanitasi, jamban, kondisi ekonomi, pekerjaan, dan kemiskinan,” tutup Hendra.
Hnd













