Example floating
Example floating
News

Bupati Tangerang Dialog Langsung dengan Warga Vila Tomang Baru, Bahas Penanganan Banjir dan Tata Kelola Air

10
×

Bupati Tangerang Dialog Langsung dengan Warga Vila Tomang Baru, Bahas Penanganan Banjir dan Tata Kelola Air

Sebarkan artikel ini

Tangerang, aksaraharian.com – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, melakukan dialog langsung dengan warga RW 17 dan RW 20 Perum Vila Tomang Baru, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, terkait penanganan banjir dan tata kelola air. Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Dinas Bina Marga SDA, Bappeda, Camat Pasar Kemis, serta tim Program Blue Deal dari Belanda.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Maesyal menjelaskan bahwa kunjungannya bertujuan untuk melihat kondisi eksisting lokasi, khususnya wilayah yang sering dilanda banjir.

“Saya bersama Kadis Bina Marga, Kepala Bappeda, Camat Pasar Kemis, dan Mr. Rob dari Blue Deal Belanda datang ke sini dalam keadaan kering, ingin melihat kondisi situ dan sungai terkait tata kelola airnya,” ujarnya.

Bupati Maesyal menekankan bahwa penanganan banjir membutuhkan koordinasi lintas sektor, bukan hanya di tingkat kecamatan atau kabupaten, tetapi juga melibatkan provinsi dan pemerintah pusat. Pemkab Tangerang telah menyampaikan surat kepada pemerintah provinsi dan pusat terkait upaya yang sudah dilakukan serta rencana tindak lanjut yang memerlukan kesepakatan banyak pihak.

“Tata kelola situ, sungai, dan danau bukan sepenuhnya wewenang kabupaten. Namun kami terus mendorong provinsi dan pemerintah pusat untuk bersama-sama mencari solusi,” jelasnya.

Bupati juga menyinggung rencana pengadaan pompa air dan pembangunan pintu air. Pemkab Tangerang akan mengajukan izin ke pemerintah pusat agar pelaksanaan dapat dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. “InsyaAllah mudah-mudahan mendapatkan jawaban sesuai harapan kita semua,” imbuhnya.

Sementara itu, Mr. Rob dari Program Blue Deal Belanda mengapresiasi pendekatan dialogis dan humanis Bupati Tangerang. “Saya sangat senang dan mengapresiasi Pak Bupati. Ini seharusnya menjadi contoh bagi politisi di Belanda, datang langsung ke warga dan menyerap aspirasi mereka,” ujarnya, yang diterjemahkan oleh Kepala Bappeda, Erwin Mawandy.

Menurut Rob, penanganan banjir dan tata kelola air harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, dengan melibatkan semua pemangku kebijakan dari pusat hingga daerah terkecil. “Memasang pompa, pembangunan tandon, atau normalisasi sungai bukan solusi terbaik. Penanganan harus dari hulu ke hilir. Agenda berikutnya, kami akan koordinasikan juga dengan wilayah Bogor dan pemerintah pusat agar semua pihak terlibat,” tandasnya.

Upaya ini diharapkan menjadi langkah konkrit dalam mengatasi banjir yang rutin melanda wilayah RW 17 dan RW 20 Perum Vila Tomang Baru, serta meningkatkan kesadaran pentingnya tata kelola air terpadu di Kabupaten Tangerang.

 

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *